Alhamdulillah, bersua kembali kita di laman ini. Tika ini hati sangat gembira tatkala memikirkan hari esok kan terungkai segala rindu yang telah lama mengigit jiwa ini. Esok, insyaAllah ku kan pulang ke rumah jua akhirnya...
Sedikit perkongsian tuk kali ini...
Ayuh kita ambil iktibar daripada Al-Quran. terdapat tiga binatang kecil yang menjadi nama dari tiga surah di dalam Al-Qur'an. An Naml [semut], Al 'Ankabuut [labah-labah], dan An Nahl [lebah].
Semut, menghimpun makanan sedikit demi sedikit tanpa berhenti. Kononnya, binatang ini dapat menghimpun makanan untuk bertahun-tahun.Padahal usianya tidak lebih dari setahun. Ketamakannya sedemikian besar sehingga ia berusaha dan seringkali berhasil memikul sesuatu yang lebih besar dari tubuhnya.
Lain lagi huraian Al-Qur'an tentang labah-labah. Sarangnya adalah tempat yang paling rapuh [ Al 'Ankabuut; 29:41], ia bukan tempat yang aman, apapun yang berlindung di sana akan binasa. Bahkan jantannya disergapnya untuk dihabiskan oleh betinanya. Telur-telurnya yang menetas saling berdesakan hingga dapat saling memusnahkan. Inilah gambaran yang mengerikan dari kehidupan sejenis binatang.
Akan halnya lebah, memiliki naluri yang dalam bahasa Al-Qur'an - "atas perintah Tuhan ia memilih gunung dan pohon-pohon sebagai tempat tinggal" [ An Nahl;16:68]. Sarangnya dibuat berbentuk segi enam bukannya lima atau empat agar efisen dalam penggunaan ruang. Yang dimakannya adalah serbuk sari bunga.
Lebah tidak mengumpul makanan. Lebah menghasilkan lilin dan madu yg sangat bermanfaat bagi kita. Lebah sangat berdisiplin, mengenal pembahagian kerja, segala yang tidak berguna disingkirkan dari sarangnya. Lebah tidak mengganggu kecuali jika diganggu. Bahkan sengatannya pun dapat menjadi ubat.
Sikap kita dapat diibaratkan dengan berbagai jenis binatang ini.
Ada yang berbudaya 'semut'. Sering menghimpun dan mengumpul harta, mengumpul ilmu yang tidak dimanfaatkan. . Entah berapa banyak juga jenis 'labah-labah' yang ada di sekeliling kita. Yang hanya berfikir: "Siapa yang dapat dijadikan mangsa".
Nabi SAW mengibaratkan seorang mukmin sebagai 'lebah'.
Sesuatu yang tidak merosak dan tidak menyakitkan :"Tidak makan kecuali yang baik, tidak menghasilkan kecuali yang bermanfaat dan jika menimpa sesuatu tidak merosak dan tidak pula memecahkannya"
Semoga kita menjadi ibarat lebah. Insya Allah!
Permata: Ayuh kita sama-sama ambil iktibar...
No comments:
Post a Comment